Perkembangan industri dan pola kehidupan masyarakat modern berhubungan langsung dengan peningkatan kebutuhan barang dan jasa, pemakaian sumber-sumber energi, dan sumber daya alam. Penggunaan sumber daya alam secara besar-besaran mengakibatkan berbagai dampak negatif yang terasa dalam waktu yang relatif cepat maupun dalam jangka panjang.

Banyak dari kegiatan industri dengan berbagai proses produksi dan penyelenggaraan jasa hanya mempertimbangkan aspek keunggulan dan kepuasan konsumen, sehingga aspek lingkungan menjadi terabaikan walaupun timbulan limbah sudah sangat meresahkan.

Memang benar bahwa tanpa memperlihatkan permasalahan limbah, keuntungan suatu perusahaan tidak akan berkurang dalam jangka pendek. Namun, pihak industri yang demikian mungkin belum melihat faktor biaya yang berkaitan dengan 'image' perusahaan dan tuntutan pembeli yang mensyaratkan pengelolaan lingkungan yang ketat.

Disini kami melihat bahwa ada peluang yang sebenarnya mempunyai nilai ekonomi tinggi ketika limbah sisa hasil produksi dapat dijadikan bahan baku untuk membuat produk baru (recycling) tanpa harus mengabaikan aspek lingkungan.